Tata Cara Berbusana (Keserasian Nan Menawan)
PENGERTIAN BUSANA
Busana
ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung
kaki.. Didalam hal ini termasuk : (1). Semua benda yang melekat di badan
seperti : baju, sarung dan kain panjang. (2). Semua benda yang
melengkapi dan berguna bagi si pemakai seperti : selendang, topi, sarung
tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang didalam istilah asing
disebut millineries. (3). Semua benda yang gunanya menambah keindahan
bagi si pemakai, seperti : hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang
dan cincin. Didalam istilah asing lebih dikenal dengan istilah
accessories.
TUJUAN BERBUSANA
Seseorang berbusana tentunya
memiliki tujuan diantaranya (1). Busana merupakan cermin bagi sipemakai.
Artinya kita dapat mengatakan sipemakai dari daerah mana, dari negara
mana. (2). Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa
dan waktunya pagi, siang, sore dan malam (3). Busana dapat memberi kesan
anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
Dengan tidak
kita sadari orang berlomba berbusana sebaik-baiknya untuk menampilkan
kesan yang diinginkan sesuai dengan jasmani, rohani, kesempatan dan
waktu.
FUNGSI DARI BUSANA
Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan
kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi
kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan utama
Memenuhi
kebutuhan kesehatan. Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara
dingin, panas, angin (artinya sesuai dengan iklim).
Memenuhi
kebutuhan keindahan. Artinya busana dapat membuat diri seseorang
kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.
TATA BUSANA PRIA
Busana
pria di Indonesia banyak terpengaruh oleh budaya barat. Bebas rapi
dalam bahasa lnggris istilahnya Casual. Bagi Indonesia celana panjang
dengan kemeja lengan pendek atau panjang, kemeja batik atau tenun ikat.
Di dunia barat, pakaian sehari-hari umpamanya celana panjang dengan
jaket sport, blazer atau sweater, kini juga sering dipakai yang
dinamakan T-shirt berkerah yang berkualitas.
Sopankah bila lengan
kemeja digulung, jika bertamu ditempat orang yang lebih tua dan lebih
tinggi kedudukannya ? Lebih baik lengan dikancing dengan benar, jika
berkunjung pada atasan atau yang kita hormati, sebab lengan yang
digulung berkesan kurang rapi.
TATA BUSANA WANITA
Cara
berbusana mencerminkan kepribadian seseorang, meskipun berbusana itu
sama pentingnya bagi pria dan wanita, akan tetapi biasanya diutamakan
busana wanita baik dari segi artistik maupun dari segi komersial. Karena
berbusana tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, tata krama
berpakaian menjadi suatu yang patut diketahui. Berpakaian luwes dan
serasi membuat orang merasa yakin diri.
Untuk menampilkan busana yang
indah dan serasi dengan bentuk tubuh secara keseluruhan, baik model,
ukuran maupun aksesorinya , maka perlu diketahui terlebih dahulu dengan
cermat bentuk tubuh kita. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan
menjadi 5 (lima) yaitu 1). normal atau ideal, 2). gemuk pendek, 3).
kurus pendek, 4). tinggi gemuk, dan 5). tinggi kurus. Bagaimana
sebaiknya wanita berbadan normal berbusana? Untuk wanita yang berbadan
normal memapakai busana berbentuk apapun cocok. Berbeda dengan wanita
yang berbadan gemuk pendek, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah
rancangan busana sebaiknya memakai garis memanjang dan vertikal, rok
agak melebar dibawah sementara itu potongan bagian panggul jangan
terlalu sempit, pilih bahan yang lemas dan bisa juga memainkan hiasan
berupa deretan kancing dari atas kebawah. Jika anda adalah wanita yang
memiliki badan kurus pendek maka untuk menutupi kekurangan anda adalah
dengan cara memperhatikan garis rancangan, sebaiknya melebar atau
horizontal, hindari busana dari bahan strait, blus dan rok bawah senada,
pilihlah motif bahan kecil-kecil dengan tekstur lembut. Wanita yang
memiliki bentuk tubuh tinggi gemuk agar tampak pendek dan kurus haruslah
memperhatikan garis rancangan kombinasi antara vertikal dan horizontal
harus ada keseimbangan, potongan busana dibuat pas, panjang blus dibuat
melebihi garis panggul, lengan polos. Pilihlah bahan yang halus dengan
warna kusam. Dan untuk wanita yang berbadan kurus tinggi rancangan
busana yang dipakai hendaknya dengfan garis melebar, busana dibuat
sedikit longgar, bahan yang dipilih agak kaku dan bermotif, Tas dan ikat
pinggang sebaiknya besar dan lebar.
Teknik mengenakan kain panjang
dengan benar, yakni berdirilah dengan kaki kanan didepan kaki kiri
seperti hendak melangkah. Ukuran selangkah itu yang baik untuk
menentukan ketatnya kain, yang penting anda dapat berjalan dengan wajar.
Penataan
rambut disesuaikan dengan jenis busana, misalnya pakaian Jawa Klasik
dengan sanggul Jawa. Kebaya panjang dan baju kurung dengan sanggul
klasik maupun modern juga boleh. Disanggul paling banyak memakai tiga
tusuk konde. Beberapa busana daerah seperti baju kurung memerlukan
pemakaian lebih banyak perhiasan.
Jika kita memakai kebaya panjang
maka jagalah agar mantel menutupi seluruh baju demi keindahan. Mantel
dari bulu (fur) selain harganya mahal juga perawatannya sukar. Lebih
baik memilih mantel dari bahan wol yang baik daripada mantel bulu yang
murahan. Mantel kulit tidak sesuai karena terlalu sportif untuk busana
tradisional.
Busana muslim tidak dapat dipakai untuk menghadiri acara
resmi diplomatik karena busana muslim bukanlah busana nasional. Kita
dapat memakai baju kurung atau kebaya dengan memakai kerudung kepala.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keserasian berpakaian / berdandan antara lain adalah:
1. Perhatikan keserasian warna
Dalam
berpakaian, keserasian warna merupakan hal yang teramat penting. Oleh
karena itu belajar menyerasikan warna harus dimulai yang kecil. Mulailah
dari hal-hal yang kecil, misalnya keserasian warna pakaian dalam dengan
baju / celana yang akan dipakai, sampai dengan keserasian warna tas dan
sepatu.
Tips : Untuk stelan jas, hendaknya pertama-tama milikilah
warna hitam, lalu beige. Kedua warna tersebut bersifat netral bila
dipadu padan dengan warna rok lain. Sesudah itu barulah warna yang lain
seperti biru dan lain sebagainya.
2. Menyiapkan Pakaian
Pakaian
yang akan kita pakai pada suatu acara hendaknyalah disiapkan sehari
sebelumnya. Khusus ibu yang masih menyusui, siapkan dua pakaian, untuk
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti tertumpah susu anak
dan lain sebagainya.
Tips : Stelan jas / baju yang terbuat dari
bahan sutera / dasi / celana panjang bapak dari bahan wol hendaknya
jangan dicuci sendiri, melainkan dicucikan di laundry. Karena dengan
mencuci sendiri berarti kita telah kehilangan satu koleksi kita. Noda
yang masih baru, dapat kita hilangkan dengan sabun mandi atau stains
remover.
3. Pemakaian sepatu dan tas
Hendaknya kita memiliki
(walaupun hanya sebuah) sepatu dan tas dari bahan kulit berkualitas
bagus. Pertama-tama pilihlah warna hitam atau coklat. Sesudah itu
barulah kita menyerasikan sapatu dan tas dengan warna baju kita.
Tips pemelihanaan sepatu dan tas kulit :
Kulit
yang berkualitas bagus biasanya sangat sensitif, berkerut bahkan mudah
tergores. Oleh karena itu sesudah pemakaian, bersihakanlah sepatu / tas
terlebih dahulu lalu masukkan sumpalannya supaya sepatu / tas tersebut
tidak berkerut. Sesudah itu masukkan dalam kantungnya dan simpan
ditempat yang kering.
4. Pemakaian stoking / pakaian dalam / mantel
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Persediaan stoking yang berwarna netral dan beige;
b. Stoking berwarna gelap tidak cocok dipadukan dengan sepatu warna terang seperti putih dan beige;
c. Akan terlihat anggun apabila memadukan sepatu hitam dengan stoking berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu tua;
d.
Jangan menggunakan stoking sebatas lutut bila kita memakai rok yang
terbelah atau panjangnya persis dibawah lutut, karena bila kita berjalan
atau duduk akan terlihat jelek;
e. Pemakaian stoking jika memakai
busana tradisional, pilih yang jenis halus, sewarna kulit jika memakai
selop terbuka jangan memakai stoking dengan penguat tumis dan penguat
jari (sandal foot);
f. Jangan menggunakan mantel lebih pendek dari baju / kebaya yang dipakai;
g. Pilihlah pakaian dalam musim dingin yang lehernya berbentuk V supaya tidak terlilhat;
h.
Pemakaian pakaian dalam hendaknya pada tempatnya, oleh karena itu
sebagus apapun pakaian dalam kita janganlah menemui tamu dengan pakaian
dalam.
5. Berbusana Nasional
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbusana Nasional:
a. Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai untuk show;
b. Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian nasional;
c. Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan;
d. Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi dan siang hari;
e. Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi;
f. Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit;
g. Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining;
h. Untuk yang berbadan besar, kebaya sebaiknya tidak terlalu pendek dan hindari warna-warna mencolok.
6. Pakaian Malam
a. Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara pagi hari;
b.
Pakaian malam sebaiknya agak sedikit berkesan mewah / fancy. Untuk
mendapatkan kesan mewah, tidak berarti baju tersebut harus mahal, asal
kita dapat / mengetahui trik-trik, kita dapat menjadikan sepotong baju
terusan hitam / gelap dipadu padan dengan corak terang atau stola /
selendang brokat / prada, itu akan menjadikan pakaian malam yang indah
dan anggun;
c. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya dipangku / digantungkan dikursi.
PENUTUP
Berbusana
sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan jaman.
Berbusana sopan artinya tidak mempertontonkan tubuh seseorang. Busana
sepatutnya membantu kita mengungkapkan siapa kita, dan bukannya
memamerkan sekedar daging. Cara kita berbusana menginformasikan kepada
orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan kita, apakah dihormati
sebagai seorang pribadi atau sebagai sepotong daging belaka. Berbusana
pada dasarnya menyampaikan suatu pesan tertentu dan mengungkapkan
disposisi batin orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar