Rabu, 21 September 2016

tata cara berbusana

Tata Cara Berbusana (Keserasian Nan Menawan)

PENGERTIAN BUSANA
Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki.. Didalam hal ini termasuk : (1). Semua benda yang melekat di badan seperti : baju, sarung dan kain panjang. (2). Semua benda yang melengkapi dan berguna bagi si pemakai seperti : selendang, topi, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang didalam istilah asing disebut millineries. (3). Semua benda yang gunanya menambah keindahan bagi si pemakai, seperti : hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang dan cincin. Didalam istilah asing lebih dikenal dengan istilah accessories.

TUJUAN BERBUSANA
Seseorang berbusana tentunya memiliki tujuan diantaranya (1). Busana merupakan cermin bagi sipemakai. Artinya kita dapat mengatakan sipemakai dari daerah mana, dari negara mana. (2). Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam (3). Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
Dengan tidak kita sadari orang berlomba berbusana sebaik-baiknya untuk menampilkan kesan yang diinginkan sesuai dengan jasmani, rohani, kesempatan dan waktu.

FUNGSI DARI BUSANA
Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan utama
Memenuhi kebutuhan kesehatan. Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara dingin, panas, angin (artinya sesuai dengan iklim).
Memenuhi kebutuhan keindahan. Artinya busana dapat membuat diri seseorang kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.

TATA BUSANA PRIA
Busana pria di Indonesia banyak terpengaruh oleh budaya barat. Bebas rapi dalam bahasa lnggris istilahnya Casual. Bagi Indonesia celana panjang dengan kemeja lengan pendek atau panjang, kemeja batik atau tenun ikat. Di dunia barat, pakaian sehari-hari umpamanya celana panjang dengan jaket sport, blazer atau sweater, kini juga sering dipakai yang dinamakan T-shirt berkerah yang berkualitas.
Sopankah bila lengan kemeja digulung, jika bertamu ditempat orang yang lebih tua dan lebih tinggi kedudukannya ? Lebih baik lengan dikancing dengan benar, jika berkunjung pada atasan atau yang kita hormati, sebab lengan yang digulung berkesan kurang rapi.

TATA BUSANA WANITA
Cara berbusana mencerminkan kepribadian seseorang, meskipun berbusana itu sama pentingnya bagi pria dan wanita, akan tetapi biasanya diutamakan busana wanita baik dari segi artistik maupun dari segi komersial. Karena berbusana tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, tata krama berpakaian menjadi suatu yang patut diketahui. Berpakaian luwes dan serasi membuat orang merasa yakin diri.
Untuk menampilkan busana yang indah dan serasi dengan bentuk tubuh secara keseluruhan, baik model, ukuran maupun aksesorinya , maka perlu diketahui terlebih dahulu dengan cermat bentuk tubuh kita. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu 1). normal atau ideal, 2). gemuk pendek, 3). kurus pendek, 4). tinggi gemuk, dan 5). tinggi kurus. Bagaimana sebaiknya wanita berbadan normal berbusana? Untuk wanita yang berbadan normal memapakai busana berbentuk apapun cocok. Berbeda dengan wanita yang berbadan gemuk pendek, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah rancangan busana sebaiknya memakai garis memanjang dan vertikal, rok agak melebar dibawah sementara itu potongan bagian panggul jangan terlalu sempit, pilih bahan yang lemas dan bisa juga memainkan hiasan berupa deretan kancing dari atas kebawah. Jika anda adalah wanita yang memiliki badan kurus pendek maka untuk menutupi kekurangan anda adalah dengan cara memperhatikan garis rancangan, sebaiknya melebar atau horizontal, hindari busana dari bahan strait, blus dan rok bawah senada, pilihlah motif bahan kecil-kecil dengan tekstur lembut. Wanita yang memiliki bentuk tubuh tinggi gemuk agar tampak pendek dan kurus haruslah memperhatikan garis rancangan kombinasi antara vertikal dan horizontal harus ada keseimbangan, potongan busana dibuat pas, panjang blus dibuat melebihi garis panggul, lengan polos. Pilihlah bahan yang halus dengan warna kusam. Dan untuk wanita yang berbadan kurus tinggi rancangan busana yang dipakai hendaknya dengfan garis melebar, busana dibuat sedikit longgar, bahan yang dipilih agak kaku dan bermotif, Tas dan ikat pinggang sebaiknya besar dan lebar.
Teknik mengenakan kain panjang dengan benar, yakni berdirilah dengan kaki kanan didepan kaki kiri seperti hendak melangkah. Ukuran selangkah itu yang baik untuk menentukan ketatnya kain, yang penting anda dapat berjalan dengan wajar.
Penataan rambut disesuaikan dengan jenis busana, misalnya pakaian Jawa Klasik dengan sanggul Jawa. Kebaya panjang dan baju kurung dengan sanggul klasik maupun modern juga boleh. Disanggul paling banyak memakai tiga tusuk konde. Beberapa busana daerah seperti baju kurung memerlukan pemakaian lebih banyak perhiasan.
Jika kita memakai kebaya panjang maka jagalah agar mantel menutupi seluruh baju demi keindahan. Mantel dari bulu (fur) selain harganya mahal juga perawatannya sukar. Lebih baik memilih mantel dari bahan wol yang baik daripada mantel bulu yang murahan. Mantel kulit tidak sesuai karena terlalu sportif untuk busana tradisional.
Busana muslim tidak dapat dipakai untuk menghadiri acara resmi diplomatik karena busana muslim bukanlah busana nasional. Kita dapat memakai baju kurung atau kebaya dengan memakai kerudung kepala.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keserasian berpakaian / berdandan antara lain adalah:
1. Perhatikan keserasian warna
Dalam berpakaian, keserasian warna merupakan hal yang teramat penting. Oleh karena itu belajar menyerasikan warna harus dimulai yang kecil. Mulailah dari hal-hal yang kecil, misalnya keserasian warna pakaian dalam dengan baju / celana yang akan dipakai, sampai dengan keserasian warna tas dan sepatu.
Tips : Untuk stelan jas, hendaknya pertama-tama milikilah warna hitam, lalu beige. Kedua warna tersebut bersifat netral bila dipadu padan dengan warna rok lain. Sesudah itu barulah warna yang lain seperti biru dan lain sebagainya.

2. Menyiapkan Pakaian
Pakaian yang akan kita pakai pada suatu acara hendaknyalah disiapkan sehari sebelumnya. Khusus ibu yang masih menyusui, siapkan dua pakaian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti tertumpah susu anak dan lain sebagainya.
Tips : Stelan jas / baju yang terbuat dari bahan sutera / dasi / celana panjang bapak dari bahan wol hendaknya jangan dicuci sendiri, melainkan dicucikan di laundry. Karena dengan mencuci sendiri berarti kita telah kehilangan satu koleksi kita. Noda yang masih baru, dapat kita hilangkan dengan sabun mandi atau stains remover.

3. Pemakaian sepatu dan tas
Hendaknya kita memiliki (walaupun hanya sebuah) sepatu dan tas dari bahan kulit berkualitas bagus. Pertama-tama pilihlah warna hitam atau coklat. Sesudah itu barulah kita menyerasikan sapatu dan tas dengan warna baju kita.
Tips pemelihanaan sepatu dan tas kulit :
Kulit yang berkualitas bagus biasanya sangat sensitif, berkerut bahkan mudah tergores. Oleh karena itu sesudah pemakaian, bersihakanlah sepatu / tas terlebih dahulu lalu masukkan sumpalannya supaya sepatu / tas tersebut tidak berkerut. Sesudah itu masukkan dalam kantungnya dan simpan ditempat yang kering.

4. Pemakaian stoking / pakaian dalam / mantel
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Persediaan stoking yang berwarna netral dan beige;
b. Stoking berwarna gelap tidak cocok dipadukan dengan sepatu warna terang seperti putih dan beige;
c. Akan terlihat anggun apabila memadukan sepatu hitam dengan stoking berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu tua;
d. Jangan menggunakan stoking sebatas lutut bila kita memakai rok yang terbelah atau panjangnya persis dibawah lutut, karena bila kita berjalan atau duduk akan terlihat jelek;
e. Pemakaian stoking jika memakai busana tradisional, pilih yang jenis halus, sewarna kulit jika memakai selop terbuka jangan memakai stoking dengan penguat tumis dan penguat jari (sandal foot);
f. Jangan menggunakan mantel lebih pendek dari baju / kebaya yang dipakai;
g. Pilihlah pakaian dalam musim dingin yang lehernya berbentuk V supaya tidak terlilhat;
h. Pemakaian pakaian dalam hendaknya pada tempatnya, oleh karena itu sebagus apapun pakaian dalam kita janganlah menemui tamu dengan pakaian dalam.

5. Berbusana Nasional
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbusana Nasional:
a. Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai untuk show;
b. Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian nasional;
c. Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan;
d. Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi dan siang hari;
e. Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi;
f. Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit;
g. Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining;
h. Untuk yang berbadan besar, kebaya sebaiknya tidak terlalu pendek dan hindari warna-warna mencolok.

6. Pakaian Malam
a. Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara pagi hari;
b. Pakaian malam sebaiknya agak sedikit berkesan mewah / fancy. Untuk mendapatkan kesan mewah, tidak berarti baju tersebut harus mahal, asal kita dapat / mengetahui trik-trik, kita dapat menjadikan sepotong baju terusan hitam / gelap dipadu padan dengan corak terang atau stola / selendang brokat / prada, itu akan menjadikan pakaian malam yang indah dan anggun;
c. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya dipangku / digantungkan dikursi.

PENUTUP
Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan jaman. Berbusana sopan artinya tidak mempertontonkan tubuh seseorang. Busana sepatutnya membantu kita mengungkapkan siapa kita, dan bukannya memamerkan sekedar daging. Cara kita berbusana menginformasikan kepada orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan kita, apakah dihormati sebagai seorang pribadi atau sebagai sepotong daging belaka. Berbusana pada dasarnya menyampaikan suatu pesan tertentu dan mengungkapkan disposisi batin orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar